Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 17:06:00【Tempat Makan】916 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(9645)
Sebelumnya: KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
Selanjutnya: Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
Artikel Terkait
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
- Wilayah Caoxian di China Timur jadi pusat ekonomi hewan peliharaan
- Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
Resep Populer
Rekomendasi

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023